Selasa, 26 Maret 2013

Laporan Pratikum Bakteri Pathogen Tumbuhan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan bakteri tersebar di seluruh dunia. Banyak kerugian yang telah ditimbulkan akibat serangan bakteri. Tingkat kerugian yang ditimbulkan beragam, mulai dari 1-100% tergantung kondisi lingkungan, tanaman inang dan tingkat virulensi bakteri itu sendiri. Bakteri merupakan mikroorganisme prokarion bersel tunggal dengan ukuran berkisar antara 0,5 ยต, memiliki ribosom 70 S dan bahan genetik utamanya tidak diselubungi oleh membrane. Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), kokus, dan spirilum. Bakteri yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberap macam. Pada bentuk basil, pembagiannya meliputi basil tunggal, diplobasil, dan triptobasil. Sedangkan pada kokus dibagi monokokus (satu buah bakteri berbentuk kotak), diplococcus, sampai staphylococcus (berbentuk mirip buah anggur). Khusus pada spirilum hanya terbagi menjadi 2 yaitu setengah melengkung dan tidak melengkung. Sedangkan untuk melihat fisiologis bakteri dilakukan yaitu dengan uji gram. Bakteri yang berwarna ungu atau violet setelah dilakukan uji gram berarti ia bersifat gram +, sedangkan yang tidak berwarna merupakan bakteri gram - . untuk itu pratikum kali ini melakukan uji gram dan menentukan enzim yang berperan dalam perombakan jaringan tanaman oleh bakteri. 1.2. Tujuan 1. Memperoleh keterampilan pewaranaan bakteri secara gram. 2. Dapat menentukan sifat gram dari bakteri yang diperiksa. 3. Menentukan bakteri penghasil enzim pektinase II. ISI DAN PEMBAHASAN 2.1 Isi a. Uji bakteri gram +/- - Bakteri dari timun Cirri-ciri 1. Tidak berwarna 2. Tidak berkoloni - Bakteri dari ubi kayu Ciri-ciri 1. Berwarna ungu 2. Mengelompok (berkoloni) b. Uji pektinase Uji pektinase pada bakteri Xanthomonas campestris pv. Manihotis Berlendir dan berbau 2.2 Pembahasan Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negatif akan berwarna merah atau merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri. Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal ataumonolayer. Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat ringan. Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram negatif tidak. Pada uji pewarnaan gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka. Banyak spesies bakteri gram negatif yang bersifat patogen, yang berarti bakteri tersebut berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan komponen tertentu pada dinding sel gram negatif, terutama lapisan lipopolisakarida (dikenal juga dengan LPS atau endotoksin). Sekresi berbagai enzimuntuk merombak dinding sel tanaman dan komponen selulernya mempunyai peranan penting. Bakteri yang mampu merombak didnding sel tanamanmenyebabkan terjadinya busuk lunak. Perombakan umbi kentang merupakan efek dari sederetan enzim yaitu poligalaktrunose (PG), pektatliase (PL), selulase, protease, dan xylanase yang dieksresikan pada waktu berbeda setelah inokulasi. Pada awal maserasi terlihat bahwa PG punya peranan utama, tetapi setelah terjadi peningkatan Ca++ dan pH maka aktivitas PL juga meningkat dan 22 jam setelah inokulasi menunjukan bahwa enzim ini berperanan utama dalam merombak jaringan tanaman. III. KESIMPULAN Xanthomona campestris pv. manihotis merupakan bakteri gram + , karena tidak berwarna saat melakukan uji gram, sedangkan Erwinia caratovora adalah bakteri gram -. Pada uji gram X. campestris pv. Manihotis berwarna ungu sedangkan E. caratovora tidak berwarna. Uji pektinase dapat diketahui bahwa X. campestris pv. Manihotis mempunyai enzim pektinase untuk merombak jaringan tanaman inang. DAFTAR PUSTAKA Abazar, T. dan F. Rivai. 2003. Bakteri Patogenik Tumbuhan. Universitas Andalas Press. Padang. Anonim. 2010. Bakteri. http: Wikipedia.org.id/bakteri. Diakses 19 april 2011.

Curhat

Penelitian itu tidak seperti yang dibayangkan. banyak tantangan dan hambatan jika tidak sungguh-sungguh menjalaninya. ya, emang begitulah seharusnya. apapun pekerjaan yang kita lakukan bukankah emang harus serius. dan itulah masalahnya sama aku. kata dosen pembimbingku, aku gak ada seriusnya sama sekali, terlihat main-main saja. seniorpun ikut mengatakan kalau aku ini tidak serius. padahal aku telah menyerahkan semuanya untuk penelitian ini. ah,....perasaanku campur aduk.... kemaren aku selesai melakukan penelitian. tapi banyak yang mempertanyakan hasilnya alias meragukannya..hahaha. kadang aku pengen ketawa lebar-lebar biar semua keragaun mereka hilang bersama suara tawa tersebut. aku adalah mahasiswa tingkat 5 di sebuah universitas negeri yang terkenal di propinsiku. jurusan yang aku ambil, kata orang jurusan remeh. padahal semua orang hidup dari hasilnya. tanpanya manusia takkan bisa hidup. apakah itu? yap, benar, pertanian. aku suddah cukup lama kuliah, sering ditanya kapan wisudanya. kadang agak menyebalkan sih. tapi kalo dipikir lagi, itu merupakan semangat untukku. balik ke penelitianku. menurutku sebuah penelitian tidak harus signifikan kn, hasilny??? itulah yang terjadi padaku. perlakuan yang kuberikan tidak berpengarh nyata. jadi apakah saya harus menipu agar hasilnya berbeda nyata??? ntahlah. kalo dibuat sesuai kenyataannya, kemungkinan akan ditolak oleh pembimbing. tapi jika dimanipulasi, bukankah itu dosa. dOushiyo?????????